Sabtu, 03 Oktober 2015

Ilmu Alamiah Dasar

PERKENALAN DENGAN IPA

PERKEMBANGAN ALAM PIKIR MANUSIA

·         SIFAT UNIK MANUSIA

                Makhluk organis memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku. Secara umum, makhluk hidup memiliki beberapa prinsip yang sama, antara lain daya gerak, naluri untuk mempertahankan diri, serta untuk mengembangkan keturunannya. Dibandingkan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat.
                Umumnya dikatakan bahwa manusia berbeda dengan binatang karena akal budi yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa. Perbedaan manusia dengan binatang, nampak lebih jelas bila dirinci lebih jauh:
a.  Homo Sapiens
     Manusia dapat berpikir, sehingga merupakan makhluk yang cerdas atau bijaksana.
b.  Homo Faber
     Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut manusia kerja.
c.  Homo Longuens
     Manusia dapat berbicara,sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat
     disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d.  Homo Socius
      Manusia dapat hidup bermasyarakat
e.  Homo Economicus
      Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi.
f.   Homo Religius
      Manusia dapat menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat
      dari manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama.

·         RASA INGIN TAHU

            Dengan akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahuannya, apa sesungguhnya (know what), bagaimana sesuatu terjadi (know when), dan mengapa demikian (know why). Tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya, termasuk juga rasa ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos), maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
                Rasa ingin tahu yang terus berkembang seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak terbatas pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan panca indera saja  atau meliputi pengetahuan tentang kebutuhan praktis sehari-hari, tetapi juga masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah, dan sebagainya.
                Dengan meningkatnya kemampuan mengingat dan berpikir, manusia dapat  mendayagunakan pengetahuan terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus berlangsung sehingga terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
                Perkembangan pengetahuan lebih dipermudah atau di perlancar lagi dengan adanya tukar-menukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi berlangsung lebih cepat.


MITOS, PENALARAN DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN

            Pada awal prasejarah kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatasan pada peralatan maupun keterbatasan pemikiran. Keterbatasan peralatan menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama dan cara berpikir yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikian pengetahuan yang terkumpul belum dapat memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusia dan masih jauh dari kebenaran.
                Untuk menjawab keingintahuannya tentang alam, manusia menciptakan mitos. Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng pada umumnya menyangkut tokoh kuno, seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapat di alam.
                Secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 macam mitos: mitos sebenarnya, cerita rakyat, dan legenda.Dalam mitos sebenarnya manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa.
                Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha manusia mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat, biasanya juga disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sulit diperiksa kebenarannya.
                Dalam mitos sebagai legenda, dikemukakan tentang seorang tokoh yang dikait-kaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Pada masa prasejarah tersebut, mitos dapat diterima dan dipercaya kebenarannya karena:
1. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan, baik langsung
    maupun dengan alat.
2. Keterbatasan penalaran manusia pada masa saat itu.
3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
                Karena kemampuan berpikir manusia makin maju dan disertai pula dengan perlengkapan pengamatan yang makin baik, mitos dengan berbagai legendanya mulai ditinggalkan. Orang mulai menggunakan akal sehat rasionya untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang alam.
                Kegiatan untuk memperoleh atau menemukan pengetahuan yang benar disebut berpikir,sedangkan proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang benar disebut penalaran. Pengetahuan yang diperoleh tidak berdasarkan penalaran digolongkan pada  pengetahuan non ilmiah atau bukan ilmu pengetahuan. Terdapat beberapa cara untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran:
1. Prasangka, pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan.
2. Intuisi, kegiatan berpikir yang tidak analitis, tidak berdasarkan pola berpikir tertentu.  Pandangan       batiniah yang serta merta tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran, tanpa penurutan               pemikiran.
3. Coba-ralat atau trial and error, suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara coba-coba atau
    untung-untungan.


METODE ILMIAH

·        SYARAT ILMU PENGETAHUAN

                Tidak semua pengetahuan disebut ilmu, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu atau ilmiah adalah:

a. Metodik
    artinya pengetahuan ilmiah ittu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang
    diatur dan terkontrol.

b. Obyektif
    artinya pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya, atau didukung metodik fakta impiris.

c. Sistematik
   artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.

d. Berlaku Umum atau Universal
    artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku  atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

·        METODE ILMU DAN LANGKAH-LANGKAH OPERASINYA

                Metode ilmiah adalah salah satu cara memperoleh ilmu pengetahuan dengan cara ilmiah dan dengan langkah-langkah yang sistematis untuk memperoleh ilmu pengetahuan (sains).   Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah diperoleh melalui kerja ilmiah dan dibangun diatas teori tertentu. Dengan metode ilmiah, diperoleh pengetahuan yang benar dan kebenarannya terbuka untuk di uji oleh siapa saja yang ingin mengujinya.

                Langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Perumusan Masalah
    Langkah pertama adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Masalah harus di
    rumuskan secara jelas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam masalah:
    a. Hendaknya ditanyakan dalam bentuk kalimat tanya.
    b. Singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami.
    c. Merupakan masalah yang dapat dicari cara pemecahannya.
                Bentuk pertanyaan permasalahan dapat berupa pertanyaan apa, mengapa, dan
    bagaimana.

2. Penyusunan Kerangka Teori
    Merupakan penjelasan sementara dari gejala atau masalah dari objek yang akan diteliti. Harus
    mengetahui teori-teori yang berhubungan dengan objek tersebut. Teori mengenai objek yang
    akan diteliti dapat diperoleh melalui referensi maupun sumber bacaan seperti buku, majaalh
    ilmiah, buletin ilmiah, atau hasil penelitian tertentu.

3. Perumusan Tujuan dan Hipotesis
    Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan
    untuk memperlihatkan apakah fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
    Pertanyaan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian
    disebut hipotesis penelitian.

4. Pemilihan Alat Pengumpulan Data
    Alat pengumpulan data (instrumen) merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
    peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data penelitian. Kuatitas data sangat ditentukan
    oleh alat pengumpul data. Yang dapat berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan,
    angket, daftar cocok, skala, pedoman wawancara, dan soal ujian.

5. Pengumpulan Data
    Bertujuan untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan
    penelitian. Metode pengumpulan data: pengamatan (observasi), wawancara, angket
    (kuisioner), ujian atau tes, dan dokumentasi.

6. Mengolah dan Menganalisis Data
    Langkah pertama adalah pengelompokkan data sesuai dengan sifat dan jenis data. Setelah
    data diolah, lalu dianalisis. Analisis data merupakan penelaahan atau penguraian data untuk
    memperoleh kesimpulan.

7. Penarikan Kesimpulan
    Kesimpulan merupakan tujuan yang akan dicapai dalam keseluruhan proses penilitian.
    Kesimpulan harus berkaitan dengan hipotesis. Penarikan kesimpulan didasarkan atas
    penilaian melalui analisis dari fakta untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
    tidak.



RUANG LINGKUP IPA

ALAM SEMESTA

1. MENGENAL ALAM SEMESTA

      Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos, mempelajari  benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos mempelajari benda-benda yang mempunyai ukuran sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi, dan sebagainya.

a. Mikrokosmos

                Pada tahun 1665, ilmuwan bangsa Inggris, Robert Hooke, dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, dapat melihat gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding yang menyerupai sarang lebah. Rongga dinding tersebut diberi nama sel.

                Tahun 1869, Frederich Miescher, seorang ahli biokmia, berhasil memisahkan suatu zat dari inti sel. Zat ini sekarang diberi nama asam-dioksiribonukleat (DNA). DNA ini merupakan mata rantai antara zat bernyawa dan tidak bernyawa.
                Pada tahun 1950, Maurice Wilkins, seorang ahli biofisika, berusaha menyingkap struktur DNA, dengan bantuan kristolografi sinar X.
                Pada tahun 1953, James Watson, seorang ahli biologi, dan Francis Crick, seorang ahli fisika, dapat membuktikan bahwa struktur DNA berupa pilin rangkap yang dapat membelah menjadi dua.

b. Makrokosmos
                 Mulai saat sebelum mengenal huruf sampai dengan berkembangnya astronomi, manusia berusaha mengenal  alam semesta dengan baik. Usaha itu antara lain:
- Memberi nama benda-benda angkasa, dan menghormatinya sebagai dewa-dewa yang berpengaruh
   terhadap kehidupan makhluk bumi. Misalnya Dewa Matahari yang memberi cahaya dan tenaga.
   Dewi Venus sebagai dewi kecantikan.
- Manusia membaca gerak-gerik langit, kemudian menentukan lamanya hari, bulan, dan tahun.
                Dengan memperhatikan letak bintang, perubahan letak bulan dan matahari, petani dapat menentukan musim bertanam, para pengembara dan nelayan dapat menentukan arah perjalanan.
 - Gallileo (1564-1642, seorang ahli mekanika dan dinamika, membuktikan untuk pertama kalinya
   bahwa Bumi hanya sebuah planet kecil diantara planet-planet yang lain. Dengan menggunakan
   teleskop ia dapat melihat bahwa Jupiter dikelilingi oleh empat bulan, sedang Bumi hanya memiliki
   satu bulan.
 - Dengan dipengaruhi oleh ajaran Copernicus, Keppler (1571-1830) mengemukakan tentang Hukum
   Keppler yang memperkuat ajaran heliosentris.

Hukum Keppler:
a. Orbit planet-planet yang mengelilingi matahari berupa elips dan matahari sebagai pusat didalam
    orbit tersebut.
b. semakin jauh planet dari matahari, laju planet di dalam orbitnya semakin lambat.
c. pangkat dua periode tempuh planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet ke matahari.

2. ISI ALAM SEMESTA

          Alam semesta terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta segala hal tentang yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, Bulan, dan planet-planet dan Matahari yang termasuk dalam Tata Surya hanyalah titik kecil diantara 200 milyar bintang penyusun galaxy Bimasakti. Perhitungan sampai angka 200 milyar bintang ini merupakan perkiraan untuk sebuah galaxy (yakni galaxy Bimasakti) yang mempunyai garis tengah sekitar 100.000 tahun cahaya.

a. Bintang
                Matahari adalah salah satu bintang, diantara 200 milyar bintang lain yang bergerak dalam satu sistem yang disebut Galaksi Bimasakti. Menurut catatan George O. Abell, terdapat 39 bintang
terdekat dengan matahari kita. Misalnya, Proxima Century berjarak 1.31 PC atau 1.31 x 206.265 AU
(Astronomical Unit). Satu AU adalah jarak antara Matahari ke bumi dengan 149,6 juta km. Matahari bersama sistemnya atau tata suryanya mengitari galaksi Bimasakti di dalam garis edarnya dengan kecepatan 240 km per detik atau 864.000 km per jam. Untuk sekali edar dan kembali ke posisi semula, matahari memerlukan 200.000 tahun. Dilihat dari Bumi, bintang-bintang di langit tampak berkelompok dan terdiri dari ratusan bintang. Kelompok bintang-bintang tersebut dinamakan Rasi Bintang.

b. Galaksi
     1). Galaksi tidak beraturan, terdiri dari bermilyar-milyar bintang muda berwarna putih kebiruan
           dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran gas
           dan debu angkasa luar.
     2). Galaksi spiral, berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus), mempunyai lengan
           spiral dan cakram atau disk. Bila dilihat dari samping, galaksi ini tampak seperti elips
           berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan
           beribu-ribu bintang yang disebut globular-cluster yang bertebaran di pinggir galaksi berbaur
           dengan corona.
           Matahari berada di lengan galaksi. Di sekeliling pusat dan selubung galaksi terdapat bintang
           bintang yang lebih tua yang berwarna merah, bintang yang berukuran kerdil dan bintang yang
           terkadang tampak terang dan terkadang tampak suram atau bintang molah-malih.
      3). Galaksi Elips, merupakan galaksi yang sudah tua, tidak membentuk bintang-bintang baru lagi.
            Galaksi ini merupakan galaksi yang amat besar dan tersusun oleh bintang-bintang yang telah
            tua.



SISTEM TATA SURYA

Tata Surya

1. MATAHARI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA

         
                Matahari tidaklah bergerak dari timur ke barat seperti yang kita lihat setiap hari. Akan tetapi, bumi-lah yang bergerak mengelilingi matahari. Bulan selain beredar mengelilingi bumi, bersama-sama dengan bumi mengedari matahari.
                Diantara bumi dan matahari terdapat gaya tarik-menarik yang disebut gaya gravitasi. Besarnya gaya gravitasi dipengaruhi oleh massa. Oleh karena massa matahari jauh lebih besar daripada massa bumi, maka bumi berputar dan beredar mengelilingi matahari untuk mempertahankan diri terhadap gaya gravitasi matahari. Bulan berputar dan beredar mengelilingi bumi untuk mempertahankan diri terhadap gaya gravitasi bumi, sebab massa bumi lebih besar dari massa bulan.
                Selain dipengaruhi oleh massa, besar gravitasi juga dipengaruhi oleh jarak. Makin jauh jarak antara kedua benda maka gaya tarik (gravitasi) diantara kedua benda itu akan semakin kecil.
                Benda-benda angkasa lainnya yang mengelilingi matahari diantaranya planet, komet, dan asteroid. Matahari dan semua benda yang mengelilinginya disebut Tata Surya. Pusat tata surya adalah matahari. Hal ini sesuai dengan teori heliosentris, teori ini dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus, yakni teori yang menyatakan bahwa-bahwa planet-planet yang bergerak mengelilingi matahari. Mematahkan teori geosentris yang menyatakan bahwa bumi sebagai  pusat alam semesta, bumi dalam keadaan diam dan planet-planet bergerak.

2. PLANET
                Saat ini kita hanya mengenal delapan buah planet, diantaranya Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Karena sejak tanggal 24 Agustus 2006, Pluto dikeluarkan dari daftar planet tata surya kita. Setelah terjadinya Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union, IAU) ke-26 di Praha, Republik Ceko yang berakhir 25 Agustus 2006.
                Dalam sidang tersebut, dinyatakan bahwa sebuah benda langit dapat di sebut planet jika sudah memenuhi 3 syarat, yaitu mengorbit matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulan, dan memiliki jalur yang jelas dan bersih (tidak ada benda lain di orbit tersebut). Dalam definisi tersebut, Pluto tidak berhak menyandang nama planet karena tidak memenuhi syarat yang ke-3. Orbit Pluto memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang berada lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus. Dan Pluto, selanjutnya dimasukkan ke dalam keluarga baru yang disebut planet kerdil atau planet katai (dwarf planet). Keluarga ini beranggotakan Pluto dan benda langit lain di tata surya yang mirip dengan Pluto, antara lain asteroid terbesar (ceres).
                Kedelapan planet itu beredar mengitari matahari melalui jalur-jalur tertentu yang disebut garis edar atau orbit yang berbentuk elips. Planet-planet beredar mengelilingi matahari karena adanya gaya tarik atau gaya gravitasi matahari.
                Oleh karena orbit planet berbentuk elips, maka planet-planet itu kadang dekat  dan kadang jauh dengan matahari. Titik terdekat planet ke matahari disebut perihelium dan titik terjauh planet ke matahari disebut aphelium.
                Dilihat dari letaknya terhadap garis edar bumi, planet-planet tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
a. Planet Dalam, yaitu planet yang letaknya didalam garis edar bumi mengitari matahari. Planet
   dalam terdiri dari Merkurius dan Venus.
b. Planet Luar, yaitu planet yang letaknya diluar garis edar bumi mengitari matahari. Planet luar
    terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
                Urutan kedelapan planet tersebut mulai dari yang terdekat dengan matahari sampai yang terjauh dengan matahari adalah sebagai berikut:

a. Merkurius
      Planet ini berukuran kecil dan hampir tidak mempunyai angkasa. Permukaannya dipenuhi kawah (tampak berlubang-lubang) seperti permukaan bulan. Pada siang hari, suhu di permukaan merkurius sangat panas mencapai 400oC dan sebaliknya suhu pada malam hari sangat dingin mencapai -200oC.

b. Venus
     Planet ini tampak sangat mengkilap karena memiliki atmosfer yang tebal seperti awan putih yang menyelubungi permukaan venus. Awannya terjadi akibat dari pembakaran asam sulfat panas. Pada siang hari di venus mencapai 500oC. Tidak ada yang dapat hdup di planet yang panas dan beracun ini. Venus sering disebut bintang pagi atau bintang senja karena terlihat berkilauan di Timur pada saat matahari terbit dan pada saat tenggelam akan ada di ufuk barat.

c. Bumi
       Bumi merupakan tempat kita berpijak dan hidup. Bumi memiliki atmosfer. Suhu permukaan bumi memungkinkan makhluk hidup dapat hidup di planet ini.

d. Mars
       Planet Mars mempunyai permukaan berbatu-batu. Suhu permukaannya lebih dingin daripada suhu di permukaan bumi karena letaknya yang lebih jauh dari matahari. Mars mempunyai kutub es seperti bumi dan mempunyai gunung berapi yang aktif. Gunung berapi yang terbesar bernama gunung Olympus dengan ketinggian 23.000 m dari permukaan tanah di sekitarnya. Hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap tanah Mars memperlihatkan bahwa tanah tersebut seolah-olah berisi jasad serba hidup.

e. Jupiter
       Planet Jupiter merupakan planet yang terbesar. Planet ini berdiameter 11 kali diameter bumii dan bervolum 1.300 kali volum bumi. Awan yang berputar kencang dalam atmosfer Jupiter bergerak dengan kelajuan 200 mil per jam. Atmosfer Jupiter terdiri dari hidrogen dan helium, serta mempunyai awan dan amoniak dan kristal es.

f. Saturnus
       Planet ini merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter. Angkasanya diselimuti oleh sabuk-sabuk awan yang kaya akan hidrogen dan dapat memantulkan sinar matahari dengan baik. Suhu di permukaan Saturnus adalah -170oC. Saturnus  mempunyai cincin yang berlapis-lapis terdiri dari kristal es dengan lebar 402.000 km dan tebal 15 km.

g. Uranus
       Planet Uranus ditentukan oleh William Herschel tahun 1781. Planet ini terselubung kabut tebal terutama terdiri atas gas metan. Garis tengahnya kira-kira empat kali garis tengah bumi.

h. Neptunus

       Keadaan planet Neptunus hampir sama dengan Uranus sehingga kedua planet ini sering disebut planet kembar. Suhu permukaan panet Neptunus mencapai -120oC.

Data Perbandingan Antar Kedelapan Planet
Planet
Jarak Rata-Rata dari Matahari
(x 106 km)
Jari-Jari (km)
Massa
(x massa bumi = x 5,98 x 1024 kg)
Massa Jenis
(x massa jenis air = x 1g/cm3)
Periode (Kala) Rotasi
Periode (Kala) Revolusi
Merkurius
57,9
2.430
0,055
5,4
59 hari
88 hari
Venus
108,9
6.052
0,815
5,25
243 hari
23 jam
225 hari
Bumi
149,6
6.378
1
5,52
56 menit
4 sekon
24 jam
365 ¼ hari
Mars
227,9
3.397
0,108
3,93
27 menit
23 sekon
9 jam
687 hari
Jupiter
778,3
71.492
317,9
1,33
50 menit
30 sekon
11,9 tahun
Saturnus
1.427
60.268
95,2
0,71
10 jam
14 menit
29,5 tahun
Uranus
2.869,6
25.559
14,6
1,27
10 jam
48 menit
84 tahun
Neptunus
4.496,6
25.269
17,2
1,70
15 jam
48 menit
165 tahun

                Dalam peredarannya mengelilingi matahari, planet-planet berputar pada sumbunya. Perputaran planet pada sumbunya disebut rotasi. Waktu yang diperlukan untuk sekali rotasi disebut kala rotasi. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan untuk sekali berevolusi disebut kala revolusi.

3. KOMET

                Benda-benda angkasa yang berupa batuan es yang beredar mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Beda tersebut dinamakan Komet.
                Bagian-bagian dari sebuah komet terdiri dari inti, koma, lapisan hidogren, dan ekor. Inti merupakan bahan berupa senyawa karbon yang sangat padat. Bahan-bahan es yang berubah menjadi gas akibat penguapan membentuk semacam atmosfer yang disebut koma.
                Ekor komet merupkan gas-gas hasil penguapan bahan-bahan es yang terpanasi matahari. Hal itu disebabkan oleh adanya gaya radiasi cahaya matahari yang mnedorong partikel-partikel selalu menjauh matahari. Komet seringkali disebut bintang berekor. Sebuah komet akan terlihat terang ketika berada pada titik perihelium, yaitu titik terdekat dari matahari pada lintasan orbitnya. Salah satu komet yang terkenal adalah komet Halley yang memiliki periode 76 tahun. Komet-komet yang termasuk kelompok Sabuk Kuiper dan Awan Oort memiliki periode sekitar 1 sampai 30 juta tahun. Ada pula komet yangg muncul sekali kemudain hancur menjadi pecahan-pecahan kecil dan besar. Pecahan-pecahan komet yang hancur ini membentuk meteor.

4. METEOR DAN METEORIT

                Apabila bagian pecahan yang kecil bentuknya memasuki atmosfer bumi, maka pecahan tersebut akan terbakar habis sebelum sampai ke bumi karena gesekan dengan atmosfer bumi. Bagian pecahan yang cukup besar apabila memasuki atmosfer bumi dan tidak habis terbakar akan jatuh ke permukaan bumi. Bagian pecahan yang sampai ke permukaan bumi ini disebut meteorit.

5. ASTEROID

                Benda-benda lain yang relatf lebih kecilyang juga mengitari matahari dengan orbit antara orbit maars dan jupiter disebut dengan asteroid. Gugusan dari rausan ribu asteroid disebut sabuk asteroid. Bentuk orbit asteroid ada yang berbentuk lingkaarn dan ada pula yang lonjong. Letak orbit-orbit asteroid berdekatan dengan eliptika. Asteroid tidak mempunyai angkasa dan tersusun dari logam dan batuan. Asteroid terbesar mempunyai diameter kira-kira 1.000 km dinamakan Ceres, sedangkan Pallas dan Vesta memiliki diameter 550 km. Asteroid jearus adalah aseroid yang pernah mendekati bumi sampai beberapa ribu kilometer. Orbit asteroid yang memotong orbit Mars disebut Mars-Crossers dan asteroid yang orbitnya memotong orbit bumi disebut apollo. Asteroid yang mengikuti Jupiter dalam orbitnya pada jarak yang sama dengan jarak planet itu dari Matahari disebut trojan.

6. SATELIT SEBAGAI PENGIRING PLANET

                Ada dua jenis satelit, yaitu:
    a. Satelit Alami, yaitu satelit yang sudah berada dalam tata surya dan bukan buatan manusia.
        Contohnya adalah Bulan.
    b. Satelit Buatan, yaitu satelit yang diibuat oleh manusia. Yang dibuat dengan tujuan:
         1). Mendapatkan informasi keadaan cuaca
         2). Me-relai siaran radio dan televisi
         3). Navigasi dan pembuatan peta, dan
         4). Penyelidikan ilmiah

Satelit yang Dimiliki Planet
Planet
Banyak Satelit
Nama Satelit
Bumi
1
Bulan
Mars
2
Phobos, Demos
Jupiter
16
Metis, Andrasta, Amaltha, Thebe, lo, Europa, Ganymede, Callisto, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphane, Sinope
Saturnus
18
1981S1, Atlas, Prometheus, Pandora,Helene, Titan, Hyperion, Lapetus,Rhea, Phoboe, janus, Dione, Telesto, Mimas, Epimetheus, Enceladus, Tethys, Calypso
Uranus
15
Miranda, Titania, Oberon, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cressida, Desdemona, Juliet, Portia, Rosalind, Belinda, Puck, Ariel, Umbriel
Neptunus
8
Triton, Nereid, 1989N6, 1986N5, 1989N4, 1989N3, 1989N2, 1989N1



BUMI


1. BUMI DAN UKURAN BUMI


                Pada tahun 600SM, orang Yunani memperkirakan bahwa bumi itu datar dan dikelilingi oleh lautan. Dan berkeyakinan bahwa bumi adalah pusat segalanya. Matahari, bintag-bintang, dan bulan semuanya mengitari bumi setiap hari. Mereka mengira kita akan jatuh apabila berada di ujung bumi.
                Setelah dilakukan pengamatan dan pengukuran yang akurat, para ahli dari Yunani akhirnya menyadari bahwa, permukaan bumi berbentuk lengkung. Hal itu dapat dibuktikan ketika kita berada di tepi pantai. Sebuah kapal yang berlayar menuju ke tengah laut akan terlihat bahwa badan kapal akan lenyap terlebih dahulu, kemudian tiangnya, lalu seluruh bagian kapal lenyap. Demikian pula sebaliknya.
                Bukti lain bahwa bumi itu bulat yaitu apabila kita berlayar terus ke satu arah, maka kita akan kembali ke tempat semula. Pembuktian tersebut pertama kali dilakukan oleh Magelan pada tahun 1522. Bukti tersebut diperkuat oleh pemotretan terhadap bumi yang dilakukan pada bulan Desember 1972.
                Pengukuran-pengukuran yang lebih teliti lagi menunjukkan bahwa, bumi itu bulat benar seperti bola, tetapi hampir rapat (pepat) pada kedua kutubnya, dan agak menggelembung di sekitar khatulistiwa. Akibatnya, panjang garis tengah khatulistiwa lebih besar daripada garis tengah kutub. Garis tengah khatulistiwa 12.757 km, sedangkan garis tengah kutub 12.714 km.
                Seperti halnya planet yang lain, bumi bergerak mengedari matahari dalam lintasan berbentuk elips. Suatu saat bumi berada pada jarak terdekat (perihelium) dan saat lain berada pada jarak terjauh (aphelium) dari matahari. Titik aphelium bumi kurang lebih 152 juta km dan titik periheliumnya adalah lebih kurang 147 juta km.
                Berdasarkan perhitungan, massa bumi adalah 5,98 x 1024 kg dan volumenya 1,08 x 1021 m3. Dengan demikian massa jenis bumi kira-kira 5,5 g/cm3.

2. PENGARUH ROTASI BUMI

                Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi bumi. Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik yang dinamakan satu hari. Arah rotasi bumi dari barat ke timur. Sekali berotasi bumi menempuh 360o bujur selama 24 jam. Artinya, 1o bujur ditempuh selama 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berada 1o bujur berbeda waktu 4 menit.
                Akibat rotasi bumi, menyebabkan hal-hal berikut ini:
                a. Adanya gerak semu harian dari matahari dan benda-benda langit yang seakan-akan
                    bergerak dari timur ke barat.
                b. Adanya perbedaan waktu dari tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
                c. Pergantian siang dan malam hari.
                d. Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.

3. PENGARUH REVOLUSI BUMI

                Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Ketika bumi berevolusi, ternyata poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang eliptika, melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 66,5o. Periode revolusi bumi adalah 365 ¼ hari dan dinamakan satu tahun surya.
                Terdapat 4 kedudukan bumi pada orbitnya, yaitu sebagai berikut:

a. Tanggal 21 Maret
                Pada tanggal ini, semua tempat di bumi mengalami siang dan malam yang sama lamanya, yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam. Karena matahari tepat berada dalam khatulistiwa. Dari tanggal 21 Maret sampai dengan tanggal 21 Juni, dalam revolusi bumi, kutub utara makin condong ke arah matahari sehingga mengalami musim semi, sedangkan kutub selatan semakin jauh dari matahari sehingga mangalami musim gugur.

b. Tanggal 21  Juni
                Kutub utara bumi menghadap ke matahari yang seakan-akan berada pada 23,5o LU. Matahari tidak terbenam di daerah kutub utara sehingga disinari selama 24 jam, sedangkan di kutub selatan tetap malam. Dari tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September, kutub selatan menjauhi matahari sehingga mengalami musim dingin, sedangkan kutub utara semakin dekat dengan matahari sehingga mengalami musim panas.

c. Tanggal 23 September
                Baik kutub utara maupun kutub selatan bumi berada sama jauhnya dari matahari yang berada pada khatulistiwa. Dengan demikian, semua tempat di bumi mengalami malam dan siang yang sama panjang masing-masing 12 jam. Dari tanggal 23 September sampai dengan 22 Desember, kutub utara semakin menjauhi matahari sehingga mengalami musim gugur, sedangkan kutub selatan semakin condong ke matahari sehingga mengalami musim semi.

d. Tanggal 22 Desember
                Matahari seolah-olah berada di 23,5o LS. Di daerah kutub selatan, matahari tidak terbenam sehingga tersinari selama 24 jam, sedangkan di kutub utara tetap malam. Dari tanggal 22 Desember sampai dengan 21 Maret, kutub selatan makin condong ke arah matahari sehingga mengalami musim panas. Sebaliknya, kutub utara mengalami musim dingin karena letaknya semakin jauh dengan matahari.
                Akibat revolusi bumi adalah sebagai berikut:
                a. Terjadinya pergantian musim.
                b. Terjadi perubahan lamanya siang dan malam.
                c. Terjadi gerak semu matahari.
                d. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari setiap bulan.

Data Ukuran Bumi

Garis Tengah Khatulistiwa
Garis Tengah Kutub
Jari-Jari Khatulistiwa
Jari-Jari Kutub
Keliling Bumi Khatulistiwa
Keliling Bumi Kutub
Luas Bumi
Massa Bumi
Suhu rata-rata Permukaan Bumi
Suhu Inti Bumi
Volume Bumi
Massa Jenis Bumi rata-rata

Jarak Bumi-Matahari rata-rata
Jarak Bumi-Bulan rata-rata

12.757 km (bulat)
12.714 km
 6.378,5 km
6. 397 km
40.003 km
39.942 km
510.100.933,5 km2
6,6 x 1024 kg
14o C
6000o C
1.000 milyar km3 = 1021 m3
5,41 x 103 kg/m3
54,1 gram/cm3
150 juta km
384.000 km

Tidak ada komentar:

Posting Komentar