Sabtu, 29 Oktober 2016

Analisis dan Ilustrasi Kuadran BCG pada suatu Perusahaan

(Tugas Kewirausahaan 2)


Pendahuluan

            Perencanaan strategi merupakan kegiatan perusahaan mencari kesesuaian antara situasi internal (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati terhadap persaingan, peraturan/kebijakan pemerintah, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasikan peluang dan ancaman. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi perusahaan disebut perencanaan strategis yang bertujuan untuk melihat secara objektif kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Salah satu metode yang biasa digunakan adalah memanfaatkan konsep matrik BCG.


Pengertian BCG

         BCG merupakan salah satu strategy tool yang sering digunakan oleh pihak manajemen untuk mengenerate suatu strategi. Pada awal tahun 1970, Boston Consulting Group (BCG) Matrix pertama dikemukakan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group. Matrix BCG dikenal pula dengan istilah BCG Growth-Share Matrix atau Matrix Kuadrannya secara grafis menggambarkan perbandingan posisi pangsa pasar dan rata-rata pertumbuhan industrinya.

           Meskipun sudah lama ditemukan, masih banyak perusahaan yang menggunakannya. BCG juga sering disebut dengan Growth-Share Matrix, karena matrix kuadran BCG secara grafis menggambarkan perbandingan posisi pangsa pasar (Market Share) dan rata-rata pertumbuhan industrinya (Market Growth).


Tujuan BCG

Berikut ini beberapa tujuan diimplementasikannya BCG:
  • Memahami pasar.
  • Optimalisasi portofolio: menganalisis portofolio bisnis saat ini, perencanaan portofolio, pengembangan portofolio.
  • Mengembangkan strategi baru, bisnis baru, dan repositioning bisnis.
  • Serta meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya.

          Perlu digaris bawahi bahwa BCG hanya digunakan untuk faktor eksternal berupa keadaan pasar. seperti yang kita ketahui bahwa berbeda dengan faktor internal dimana kita dapat mengontrolnya, faktor eksternal bagi perusahaan tidak dapat dikontrol, sehingga perusahaan hanya bisa menerimanya dan menentukan strategi yang tepat untuk memanfaatkan keuntungan atau memininamalisir sekuat tenaga kerugian yang disebabkannya. jika kita bandingkan dengan SWOT, SWOT menentukan suatu strategi pada lingkup keseluruhan dari perusahaan. sedangkan, BCG khusus digunakan untuk menentukan suatu strategi dari suatu produk, layanan atau service, dan unit bisnis perusahaan.


Komponen BCG

Ada tiga komponen yang harus anda ketahui dari BCG:
  1. Pangsa Pasar (Market Share)
    Persentase dari total pasar yang sedang dilayani oleh perusahaan Anda yang bisa di ukur dari pendapatan yang di peroleh atau dalam satuan volume. Semakin tinggi pangsa pasar, semakin tinggi proporsi pasar yang Anda kontrol. (pada gambar 1 market share digambarkan dengan sumbu-x).
  2. Tingkat Pertumbuhan Pasar (Market Growth)
    Digunakan sebagai alat untuk mengukur market attractiveness (daya tarik pasar). Pasar disebut tumbuh bila jumlah total keseluruhan pasar lebih besar nilainya dibanding periode terdahulu. (pada gambar 1 market growth digambarkan dengan sumbu-y).
  3. Ukuran bisnis atau penjualan
    Ada empat kuadran yang merepresentasikan dari ukuran penjualan diantaranya: Kuadran Dog, Kuadran Question Marks/Problem Child, Kuadran Star,  dan Kuadran Cash Cow (bagian ini akan dibahas lebih detail dibagian 4 Kuadran BCG)

Gambar BCG



Penjelasan Ilustrasi Matriks BCG

         Dua indikator utama yang digambarkan oleh matrik BCG, yaitu Market Share dan Market Growth. Market Sharebisa digunakan sebagai indikator, misalnya pada pasar motor bebek apakah telah dikuasai atau siapa yang menguasai pasar motor bebek tersebut. Sedangkan Market growth digunakan untuk melihat apakah pasar sudah jenuh, dalam artian tidak ada pertumbuhan demand terhadap motor bebek.
            Untuk menjelaskan 4kuadran dan BCG dan memperjelas  life cycle dari produk, layanan, atau unit bisnis perusahaan. saya menggunakan contoh Yamaha V-Ixion. berikut ini penjelasannya:


  • Kuadran Question Marks/Problem Child
           Pada kuadran ini potensi pertumbuhan terbuka lebar, pangsa pasar masih rendah, pertumbuhan pasar tinggi, dibutuhkan usaha agar pangsa pasar naik di pasar yang sedang tumbuh ini, biasanya merupakan produk baru atau produk dengan keunggulan yang belum terlihat pasar, pengembangan bisnis sangat diperlukan. Pertumbuhan bisa dicapai dengan: berinvestasi dan meningkatkan kinerja bisnis. Resiko besar jika ternyata dalam pengembangan produk menemui kegagalan. Pertumbuhan penjualan diperoleh dari peningkatan pangsa pasar. Investasi bisa menggunakan dana dari kuadran Cash Cow.

Pada kwadran ini, walaupun market share produk yang ditawarkan masih rendah, tapi demand-nya sudah cukup terlihat, dalam artian market growth-nya tinggi. Pada kenyataannya, Yamaha V-Ixion jelas sekali baru sampai tahap ini. Strategi lebih lanjut yang perlu dilakukan pihak marketing untuk mendorong agar produk ini bergeser ke arah kuadran “Star” adalah dengan cara meningkatkan advertising, mempertahankan strategi potongan harga dengan dilengkapi pemberian hadiah menarik di tiap pembelian produk secara tunai, misalnya helm relief ‘mataharinya’ Valentino Rossi.

  • Kuadran Star
        Pada kuadran ini Anda memegang pangsa pasar yang besar bila dibandingkan kompetitor, dengan pertumbuhan pasar yang besar pula. kuadran ini merupakan tempat Market Leader bercokol. Kuadran Question Mark bila sukses akan bergerak ke kuadran ini. Organisasi bisnis yang sukses setidaknya mempunyai satu unit bisnis/produk yang berada di kuadran ini. Untuk terus bertahan diperlukan usaha yang konsisten dan terus menerus agar tidak terdepak. Selama pasar tumbuh, maka akan selalu ada pemain baru dari kuadran Question mark yang akan berusaha masuk.Investasi diperlukan untuk pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar. Investasi bisa menggunakan dana dari kuadran Cash Cow.

Ketika Yamaha V-Ixion sudah sampai di posisi star, dimana market share sudah dominan tapi growth masih cukup tinggi, advertising yang sebelumnya dilakukan besar-besaran bisa dilakukan seperlunya saja. Pihak marketing bisa melakukan penambahan fitur minor dan pihak distributor bisa bekerjasama dengan club motor yang diharapkan mampu memperkuat posisi Yamaha V-Ixion di pasar.

  • Kuadran Cash Cow
         Pada kuadran ini mempunyai pangsa pasar yang besar di banding kompetitor, pertumbuhan pasar yang rendah, kesempatan di kuadran ini masih terbatas. Pasar tidak begitu menarik. Kuadran ini menghasilkan banyak keuntungan yang bisa digunakan untuk berinvestasi di bidang lain.Karena kondisi pasar yang tidak terlalu menarik maka tidak diperlukan investasi yang penting untuk menjaga pangsa pasar. kuadran ini harus dilindungi dan dijaga dengan baik karena sedikit pergeseran akan besar dampaknya terhadap pangsa pasar karena pertumbuhan pasar yang rendah.Jagalah posisi sebagai market leader dan market share yang dimiliki. Keuntungan diperoleh dari volume penjualan yang besar dan me-leverage operasional sehari-hari. Gunakan keuntungan untuk mendukung bisnis lain.

Jajaran marketing dan distributor bisa menikmati hasil strategi pemasaran mereka dan pihak perusahaan bisa menjadikan produk Yamaha V-Ixion sebagai “sapi perah” karena keuntungan perusahaan mengalir lancar akibat penjualan produk ini.Pihak perusahaan saat ini harus lebih berkonsentrasi pada perawatan dan menjaga produksi tetap stabil. Ke depan-nya, harus segera dipikirkan tentang inovasi produk baru agar pasar tidak jenuh dan eksistensi Yamaha Group Tbk. tetap terjaga.

  • Kuadran Dog
       Di area ini pangsa pasar kecil dan beroperasi di pasar dengan pertumbuhan yang rendah. perusahaan mempertimbangkan untuk menutup bisnis, Menjualnya, melakukan repositioning, mengurangi operational cost. optimalkan operasional sehari-hari, hilangkan semua aktivitas yang tidak perlu. Repositioning diperlukan untuk menghasilkan positive cash cow atau menjualnya.

Yamaha V-Ixion masih dalam level kecil sehingga potensi kerugian bahkan kebangkrutan terbuka lebar jika tidak segera diambil tindakan tepat. Ketika suatu produk berada pada kuadran ini, harus segera disusun strategi agar produk tersebut bisa masuk ke kuadran “Question Marks/Problem Child”. Market growth-nya ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas, memberikan potongan harga dan advertising (periklanan/promosi) yang gencar. Kalau diprediksi sulit untuk mencapai kuadran “Question Marks/Problem Child”, produksi produk V-Ixion harus segera dihentikan untuk mencegah kerugian yang semakin tinggi.





Sabtu, 22 Oktober 2016

Implementasi Konsep AIDA+S Terhadap Keberhasilan Penjualan Produk Seorang Produsen

(Tugas Kewirausahaan2)


                Menjual adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menarik perhatian pembeli agar barang, jasa, ide, peluang atau “diri sendiri “ dibeli atau dituruti oleh konsumen. Dalam kegiatan menjual diperlukan suatu metode atau teknik bagaimana cara menjual.SeniMenjual adalah suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang, jasa, ide yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen merasa memperoleh keuntungan bila memiliki atau membeli barang yang dibelinya.

                Dalam dunia penjualan ada berbagai macam teori yang berkaitan dengan teknik menjual, salah satunya adalah berdasarkan 5 konsep AIDAS.

                Tahapan-tahapan yang harus dilakukan seorang wirausaha dalam melakukan kegiatan penjualan berdasarkan 5 konsep AIDAS sebagai berikut :
  1. Perhatian (Attention)
    Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli.
  2. Minat (Interest)
    Pada tahap minat (interest) wirausaha berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen.
  3. Keinginan (Desire)
    Pada tahap keinginan (desire) wirausaha harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin dan lain lain.
  4. Tindakan (Action)
    Pada tahap tindakan (action) wirausaha harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen.
  5. Kepuasan (Satisfaction)
    Pada tahap kepuasan (satisfaction) wirausaha harus dapat memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai dengan harapan konsumen.

Selain 5 konsep AIDAS terdapat Pelayanan Prima yang dikembangkan berdasarkan konsep A3 yaitu:
  1.  Attitude (sikap)
  2. Attention (Perhatian)
  3. Action (tindakan)

Seni Menjual dan Teknik Promosi
  1. Konsep Attitude (Sikap)
    Calon konsumen selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan dari wirausaha seperti penampilan dan sikap yang sopan serta berfikir positif dalam melayani sehingga calon konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan kemungkinan besar pengalamannya disampaikan kepada orang lain dan menjadi promosi gratis bagi perusahaan.
  2. Konsep Attention (perhatian)
    Apabila calon konsumen menunjukkan minat terhadap barang atau jasa, wirausaha dapat memberikan perhatian kepada calon konsumen dengan memberikan informasi yang baik terhadap produk atau jasa tersebut seperti mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen serta Mencurahkan perhatian penuh kepada konsumen.
  3. Konsep Action (tindakan)
    Setelah konsumen merasa tertarik dengan produk dan jasa yang ditawarkan, wirausaha harus segera melakukan tindakan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dengan mewujudkan kebutuhan konsumen dan menyatakan terimakasih dengan harapan konsumen kembali.

Beberapa teknik menjual yang sering digunakan dilapangan :
  1. Memanipulasi barang, jasa atau ide dengan cara memasang iklan mini, brosur dan sejenisnya contoh teknik menjual yang dilakukan sebuah lembaga pendidikan yang memakai nama perguruan tinggi terkemuka di Indonesia didalam brosurnya berbunyi “jaminan diterima”.
    Meniru merk adalah membuat merk mirip dengan merk produk yang sudah terkenal dengan maksud tidak perlu lagi bersusah payah membangun merk dan berpromosi.
  2. Mengatur keuntungan, contohnya yang dilakukan oleh sebuah hypermarket dengan menawarkan harga terbaik untuk konsumen, teknik menjual dengan harga semakin murah karena hypermarket tersebut mendapat pasokan barang dalam jumlah besar sehingga mendapatkan potongan harga yang besar pula dari supplier.
  3. Subsidi silang harga, diartikan bahwa wirausaha menjual produk yang satu dengan harga murah dan produk yang lain dengan harga lebih mahal atau yang satu rugi yang lain untung besar, atau produk jasa bisa dikatakan gratis untuk jasa yang lain diberikan harga yang pantas.


CONTOH PENGGUNAAN KONSEP AIDA+S yang DILAKUKAN oleh SEORANG PRODUSEN:

Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang dapat menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau kegiatan-kegiatan lainnya.
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tertentu muncul terlebih dahulu perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen lewat didepan sebuah toko. Konsumen tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan dietalase toko. Kemudian konsumen tersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk ke dalam toko. Setelah masuk kedalam toko dia masuk mencari pelayan dan minta diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawa pulang ke rumah lalu dipakai (seandainya bentuk pakaian atau dimakan dalam bentuk makanan. Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua keinginan konsumen tersebut puas atau tidak puas.

Tujuan dari setiap pemasaran ialah menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen puas terhadap barang tersebut atau terhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi positif serta menginformasikan reaksi positifnya itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga, sehingga pemasaran produk tersebut dapat mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan keberhasilan bagi perusahaan. Maka, kelima konsep tersebut pun dapat dikatakan berhasil dalam penerapannya.





Sumber :

Jumat, 14 Oktober 2016

Strategi Marketing Usaha dengan Menggunakan Analysis SWOT (Streghts, Weakness, Opportunities, and Threats)

(Kewirausahaan 2)




           Untuk melakukan proses pemasaran, tentu sebuah perusahaan tidak serta merta langsung berjalan begitu saja. Sebagaimana pentingnya perencanaan dalam memulai bisnis, maka dalam memulai pemasaranpun harus diawali dengan perencanaan juga.

          Mengapa perencanaan pemasaran ini peting bagi seorang pengusaha? Hal ini bertujuan agar starategi yang kita terapkan dalam pemasaran lebih fokus, tepat sasaran dan efektif serta efisien.
Salah satu cara untuk melakukan perencanaan pemasaran dalam rangka menentukan strategi yang efektif adalah dengan menggunakan instrument SWOT atau yang juga sering disebut sebagai analisis SWOT. Metode ini tergolong metode klasik, namun penting kiranya bagi setiap pemasar dapat merumuskan dimana posisi organisasinya atau posisi perusahaannya, apa yang menjadi kekuatan, apa yang menjadi kelemahan, apa saja peluang dan apa saja ancaman yang mungkin terjadi.

          Secara sederhana analisis SWOT ini dipahami sebagai instrument yang didalamnya terdapat kerangka kerja berupa kekuatan dan kelemahan serta kesempatan dan ancaman. Dengan menggunakan kerangka kerja ini diharapkan pemasaran usaha dapat lebih efektif dan tepat sasaran.
Pendekatan strategi pemasaran memiliki banyak keuntungan. Pertama, strategi menekankan membantu organisasi mengarahkan dirinya sendiri kepada faktor-faktor eksternal kunci misalnya pelanggan dan persaingan. Daripada memproyeksikan tren masa lalu, tujuan kita adalah membangun strategi market driven yang mencerminkan keprihatinan pelanggan. Perencanaan strategis juga cenderung mengantisipasi perubahan lingkungan. Kedua, strategi pemasaran mendorong anda untuk melakukan peninjauan jangka panjang.



Melakukan Analisis SWOT untuk Memetakan Persaingan dan Menentukan Strategi Pemasaran


Pengertian Analysis SWOT

          Analisis SWOT adalah metode analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek bisnis/perusahaan atau suatu spekulasi bisnis.

Singkatnya, analisis SWOT dapat Anda gunakan untuk melihat aspek kesiapan Anda dan berbagai faktor yang akan memengaruhi berjalannya usaha Anda nanti.

          Analisis SWOT mencakup lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Secara internal, kerangka kerjanya menguraikan kekuatan dan kelemahan pada dimensi kunci misalnya kinerja keuangan dan sumber daya; sumber daya manusia, fasilitas dan kapasitas produksi; pangsa pasar; persepsi pelanggan terhadap kualitas produk, harga dan ketersediaan produk; organisasi komunikasi . Penilaian terhadap lingkungan eksternal termasuk informasi pasar (pelanggan dan persaingan), kondisi ekonomi, tren sosial, teknologi dan peraturan pemerintah. Ketika semua dijalankan dengan benar, analisis SWOT dapat mengarahkan proses pembuatan rencana strategis yang baik. Analisis SWOT dapat bermanfaat dalam menemukan keunggulan strategis yang dapat dieksploitasi dalam strategi pemasaran perusahaan.

          Penggunaan analisis SWOT yang efektif memberikan 4 manfaat bagi manager dalam membuat strategi pemasaran:
  1. SimplicityAnalisis SWOT tidak memerlukan training khusus atau etrampilan teknis
  2. CollaborationKarena sederhananya, analisis SWOT mendorong adanya kerjasama dan pertukaran informasi antara manager dari area fungsional yang berbeda
  3. Flexibility
    Dapat membesarkan kualitas perencanaan strategi organisasi meskipun tanpa sistem informasi pemasaran.
  4. Integration
    Analisis SWOT dapat berhubungan dengan berbagai macam sumber informasi.


SWOT-mendorong perencanaan strategi pemasaran

          Ada 2 tahap dalam analisis SWOT. Dalam proses ini, penilaian kekuatan dan kelemahan perusahaan dilakukan dengan melihat produk saat ini. Manager juga harus menilai proses bisnis yang menjadi kunci dalam memenuhi masalah pelanggan.
Tahap 1, memadukan kekuatan dan peluang; kunci keberhasilan mencapai tujuan perusahaan bergantung pada kemampuan perusahaan mentransform kekuatan kunci menjadi kemampuan dengan memadukannya dengan peluan dalam lingkungan pemasaran. Kemampuan dapat menjadi keunggulan kompetitif jika memberikan nilai lebih baik dari yang ditawarkan pesaing.
Tahap 2, merubah kelemahan dan ancaman; perusahaan dapat merubah kelemahan menjadi kekuatan, dan bahkan kemampuan, dengan investasi strategis pada area kunci (misalnya R&D, dukungan pelanggan, promosi, pelatihan karyawan) dan dengan menghubungkan area kunci lebih efektif (misalnya menghubungkan sumber daya manusia dengan pemasaran). Begitu juga dengan ancaman, dapat dirubah menjadi peluang jika sumber daya yang tepat tersedia.


Tujuan Perusahaan

          Dalam menetapkan tujuan, perusahaan harus mempertimbangkan pertanyaan: kemana tujuan  kita dan kapan  kita tiba di tujuan? Tanpa jawaban terhadap pertanyaan ini, perusahaan dapat disebut sebagai kapal tanpa kompas; dapat bergerak tetapi kurang jelas arah yang dituju. Lebih spesifik lagi, tujuan harus memberikan arah perusahaan; tanpa tujuan, perusahaan kekurangan alat untuk fokus dan mengelola organisasinya; membantu perusahaan memperolah konsistensi antara berbagai level pengambilan keputusan, dan antara fungsi yang berbeda; membantu mendorong individu untuk mencapai tujuan; dan memberikan pengawasan perusahaan.


Pertumbuhan Strategi Perusahaan

          Strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang harus dikembangkan secara spesifik untuk setiap SBU. Market penetration, product development, market development and diversification merupakan  4 strategi produk dasar untuk menutupi planning gap.

  • Market penetration adalah  strategi yang paling sering digunakan  adalah menempatkan produk eksisting kedalam pasar eksisting dan berusaha untuk mencapai kenaikan pangsa pasar. Dua cara ini dapat diperoleh dengan menaikkan penjualan dari pelanggan eksisting dan dengan menemukan pelanggan baru dalam pasar yang sama. Strategi ini berarti membujuk pengguna untuk menggunakan lebih banyak produk dalam berbagai kegiatan, mungkin dapat menggantikan pesaing tidak langsung.
  • Market development, ini memerlukan pemasaran produk sekarang ke kelompok pelanggan baru dan daerah baru.
  • Product development, strategi ini berkaitan dengan modifikasi produk atau jasa misalnya kualitas, gaya, penampilan atau ragamnya.
  • Diversification merupakan  pengembangan produk baru untuk pasar baru. Opsi ini paling berisiko, khususnya ketika strategi masuknya tidak didasari pada kompetensi dasar bisnis itu.

          Setelah kita mengetahui posisi usaha kita berdasarkan kriteria yang terdapat pada instrument SWOT tersebut, maka dengan modal ini kita dapat memulai menyusun strategi yang pas dan cocok untuk pemasaran usaha kita. Dengan bermodal analisis SWOT ini juga dapat kita jadikan sumber rujukan untuk menentukan perencanaan jangka panjang perusahaan dan perencanaan jangka pendeknya.




Sumber :

Sabtu, 01 Oktober 2016

Perkembangan Usaha Kecil dalam Era Globalisasi

(Tugas Kewirausahaan 2)

                Era globalisasi merupakan era perdagangan yang menghilangkan batas wilayah negara, sehingga bagi setiap negara terutama para pelaku bisnis baik pada tingkat mikro, kecil, menengah maupun besar era tersebut mendatangkan suatu kesempatan dan sekaligus ancaman. Globalisasi perekonomian dunia juga meningkatkan ketidakpastian sebagai akibat dari meningkatnya mobilisasi sumber daya manusia, teknologi, kapital dan semakin terintegrasinya investasi, lembaga keuangan, dan kegiatan produksi, sehingga menimbulkan gejolak ekonomi suatu wilayah sebagai akibat dari pengaruh ketidakstabilan wilayah lain.

Untuk mengetahui kesiapan UKM dalam menghadapi era globalisasi, maka perlu diketahui:
  1. Sifat alami UKM

    Jumlah UKM di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Kemampuan UKM dalam menghadapi krisis disebabkan oleh sifat alami dari UKM yakni di banyak LDCs UKM didominasi oleh unit usaha tradisional yang dapat dibangun dengan modal yang kecil dengan organisasi yang sederhana; UKM memproduksi produk konsumsi sederhana (berteknologi rendah dan TK dengan ketrampilan rendah) bagi konsumen kelas rendah; UKM tidak bergantung kepada fasilitas pemerintah seperti kredit murah. Kondisi ini menyebabkan UKM di Indonesia memiliki daya saing yang rendah dibandingkan dengan UKM Jepang, Korea dan Taiwan. Ketangguhan UKM dalam menghadapi krisis juga dijelaskan bahwa secara structural, gejolak ekonomi mempengaruhi suatu usaha melalui demand dan supply.

    Supply side
    Saat krisis banyak pebisnis bangkrut terutama yang berbahan baku impor sebagai akibat dari kenaikan biaya bahan baku impor (kurs rupiah melemah) dan kesulitan akses kredit ke bank. Semakin tinggi ketergantungan suatu unit bisnis terhadap LN seperti bahan baku, maka semakin tinggi risiko terkena gejolak ekonomi. Krisis berdampak positif terhadap pertumbuhan UKM melalui pasar TK. Jumlah TK yang di diPHK semakin besar, sehingga untuk menyambung hidup mereka mendirikan usaha sendiri sebagai tempat untuk memperoleh penghasilan. Hal ini memunculkan hipotesis bahwa semakin banyak jumlah penduduk miskin, maka semakin pesat pertumbuhan UKM.

    Demand side
    Dampak krisis ekonomi adalah menurunnya pendapatan riil masyarakat baik untuk konsumsi produk dalam negeri maupun produk impor. UKM didominasi oleh usaha-usaha tradisional yang memproduksi produk sederhana/inferior yakni produk dengan elastisitas pendapatan dari permintaan yang negatif dan positif yang lebih kecil dari satu (jika pendapatan naik atau turun, maka demand produk tersebut turun atau naik dengan % yang lebih kecil. Selama krisis telah terjadi transformasi dari produk yang dihasilkan oleh usaha besar ke produk yang dihasilkan oleh UKM.
  2. Kemampuan UKM

    Tiga faktor yang menjadi penentu kemenangan dalam persaingan di era perdagangan bebas dan globalisasi:

    # Kemajuan teknologi
    # Penguasaan ilmu pengetahuan
    # Kualitas SDM Dalam rangka meningkatkan keunggulan bersaing di pasar lokal dan
       internasional,maka para pebisnis UKM harus didorong untuk memiliki ketiga faktor tersebut.

    Menghadapi tantangan globalisasi, UKM harus diberdayakan agar mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya baik dari dalam maupun luar negeri-salah upaya penguatan daya saing UKM adalah melalui pembentukan jaringan usaha (business networks). Di samping untuk penguatan daya saing, jaringan usaha juga bermanfaat untuk meningkatkan skup ekonomi, efisiensi, pengelolaan bisnis yang efisien, dan memperluas pangsa pasar.

    Untuk mendorong tumbuh kembangkan jaringan usaha ini, sebagai langkah awal yang perlu dilakukan adalah merubah budaya bisnis (business culture). Setelah tumbuh kesadaran untuk melakukan kerjasama, maka perlu disiapkan para pialang (brockers) yang nantinya menyembatani pihak-pihak yang akan melakukan kerjasama usaha. Guna memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para pialang, maka pelatihan dengan praktek lapang harus menjadi pendukung upaya penguatan tersebut.

Sumber :
https://delialestari38.wordpress.com/2015/04/30/prospek-ukm-dalam-era-globalisasi/
http://basarnico.blogspot.co.id/